Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Romansa Prabowo dan Titiek Soeharto di Pemilu 2024

Editor:

Jakarta – Pasangan Capres-cawapres nomor urut 2 dinyatakan unggul dalam hitungan cepat atau yang biasa disebut dengan quick count. Dalam laporan Lembaga Survei Indonesia (LSI), mereka memperoleh 58,16 persen suara, sedangkan Anies Baswedan memperoleh 25,21 persen suara dan Ganjar Pranowo 16,64 persen.

Pada jam 19.00, tanggal 14 Februari 2024, mereka berdua terlihat berdiri di atas panggung dalam acara yang diselenggarakan oleh relawan Prabowo-Gibran untuk selebrasi atas perjuangan selama pemilu 2024.

Merek berdua mengenakan baju motif kotak-kotak biru dengan style yang berbeda. Prabowo kenakan kemeja kotak-kotak lengan pendek style rapi, sedangkan Gibran kenakan kemeja kotak-kotak biru lengan panjang dijadikan layer dikombinasi dengan kaos hitam polos di dalamnya.

Dalam momen itu, Prabowo memulai pidatonya dengan menyapa para audiens. Satu momen seluruh audiens berteriak heboh. Hal itu dipicu saat Prabowo menyapa Titiek Soeharto. Di waktu yang bersamaan dengan senyum manis, Titiek berdiri membalas sapaan dari Prabowo. Tak luput, dia juga menghadap ke arah audiens untuk memberikan salam yang ditunjukan melalui gestur tubuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, riuh teriakan dari para relawan Prabowo-Gibran meminta mereka balikan, “balikan balikan balikan” teriak seluruh relawan. Teriakan terus bergema, Prabowo dan Titiek nampak tersenyum satu sama lain.

Momen Romantis

Sebelumnya, nama banyak video berkeliaran Prabowo menyayikan lagu yang berjudul ‘Tak Ingin Sendiri’ ciptaan Pance F Pondaag yang dinyanyikan olehnya Dian Piesesha. Lagu tersebut dirilis pada tahun 1984 dan masuk ke dalam album keenam Dian Piesesha.

Nampak Prabowo menyanyikan di bagian reff yang berbunyi “Malam ini tak ingin aku sendiri Kucari damai bersama bayanganmu Hangat pelukan yang masih kurasa Kau kasih, kau sayang”.  Pesan yang ingin disampaikan dalam lirik ini ialah perasaan tak ingin sendiri. Ia masih ingin ditemani oleh kekasihnya.

Tak hanya itu, bait tersebut juga memiliki pesan terkait keinginan untuk mengembalikan kemesraan cinta seperti dulu kala, saat masih bersama-sama dalam satu ikatan cinta. Jika memang benar perasaan Prabowo dilampiaskan dalam lagu tersebut, akan kah Prabowo kembali menjalin cinta dengan Titiek? Jika hal ini terjadi, akan menjadi sisi romantis dibalik hiruk-pikuk perpolitikan di Indonesia.

Bukan hanya Prabowo yang menyenandungkan lagu, Titiek pun terlihat menyayikan sebuah lagu di momen pemilu 2024 ini. Titiek nampak menyayikan lagu yang berjudul “Rahasia hati” dari elemen. Lagu ini tidak kalah romantisnya dengan lagu yang dibawakan oleh Prabowo.

Dengan suara merdunya Titiek menyuarakan bagian reff dari lagu tersebut, yang berbunyi, “Bila aku harus mencintai dan berbagi hati, itu hanya denganmu. namun bila ku harus tanpamu akan tetap ku arungi hidup tanpa cinta”. Lagu ini menceritakan tentang seseorang yang tak mampu melupakan kekasih yang telah meninggalkannya. Seseorang tersebut lebih memilih tidak membuka hati untuk siapapun.

Akan kah ini menjadi momen bersatunya kembali dua insan yang sempat terpisahkan? Tak hanya itu, salah satu musik dari band besar tanah air, Dewa 19, Ahmad Dhani memanggil Titiek dengan sebutan ibu negara.

Kini nampak di akun Instagram Titiek memposting foto bersama Prabowo yang di letakkan di fitnya. Tertulis dalam caption-nya ucapan selamat untuk Prabowo. “Sebuah penantian dan perjuangan panjang yang tidak sia-sia untuk mengabdi kepada rakyat. Selamat untuk mas Bowo,” tulis Titiek dalam caption unggahan foto bersama Prabowo.

Dipisahkan oleh Momen Politik

Pada tanggal 8 Mei 1983, Prabowo dan Titiek menikah. Pernikahannya ditempatkan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Keduanya menggunakan konsep pernikahan adat Jawa dan diselenggarakan dengan meriah.

Setelah 15 tahun mengarungi samudera Pernikahan, keduanya dihadapkan pada situasi yang tidak berpihak pada mereka. Pada tahun 1998, mereka berpisah. Perpisahan mereka dipicu oleh situasi politik yang memanas.

Tiga tahun sebelumnya, tepat pada tahun 1995, hubungan antara keluarga Soemitro, ayah Prabowo, dan Soeharto, ayah Titiek, mulai merenggang. Penyebabnya dikarenakan oleh sikap kritis Soemitro terhadap kebijakan Soeharto. Kritikan yang cukup menukik ke Soeharto ialah terkait dugaan korupsi dalam dana pembangunan.

Kritikan tersebut mengundang kemarahan Soeharto. Ketegangan terus berlanjut hingga memuncak pada tahun 1998. Momen itu diiringi krisis ekonomi, politik, dan sosial yang mengguncang Indonesia.

Pada tanggal 21 Mei 1998, Soeharto mengundurkan diri dari jabatan presiden setelah mendapat tekanan dari berbagai pihak, termasuk mahasiswa yang menduduki gedung MPR/DPR.

Keluarga Soeharto menyalahkan Prabowo Subianto, yang saat itu menjabat sebagai panglima Kostrad, atas kejadian tersebut. Mereka menuduh Prabowo tidak melakukan tindakan untuk menghalau mahasiswa dan bahkan terlibat dalam upaya menjatuhkan Soeharto.

Kabarbaru TV

Kabarbaru Network

Realtime.co.id | 2024

Menyajikan berita Indonesia yang membangun, menginspirasi, dan berpositif thinking berdasarkan jurnalisme positif.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store