Israel Berkomitmen Akan Hancurkan Hamas
Editor: Editor
Jakarta, realtime.co.id – Israel terus gempur Jalur Gaza sejak Sabtu (7/10/2023) lalu setelah Hamas melakukan serangan mendadak. Benjamin Netanyahu selaku Perdana Mentri Israel, bersumpah akan menghancurkan kelompok tersebut sepenuhnya.
“Setiap anggota Hamas adalah orang mati,” kata pemimpin veteran sayap kanan Israel itu, dilansir dari AFP, Kamis (12/10/2023).
Netanyahu menyamakan Hamas dengan kelompok ISIS dan berjanji akan menghancurkan Hamas sebagai mana dunia menghancurkan ISIS.
“Kami akan menghancurkan mereka dan menghancurkan mereka sebagaimana dunia telah menghancurkan Daesh (ISIS).” Ungkap Netanyahu.
Serangan mendadak Hamas pada hari Sabtu (7/10) – yang terburuk dalam 75 tahun sejarah Israel – telah menyebabkan 1.200 orang tewas, menurut militer Israel. Kebanyakan dari mereka adalah warga sipil.
Serangan mendadak tersebut menurut militer Israel menelan korban 1.200 dan kebanyakan dari mereka adalah warga sipil. Dalam 75 tahun sejarah Israel, serangan pada Sabtu lalu yang dilakukan Hamas dinilai serangan terburuk.
Di Gaza, para pejabat melaporkan bahwa lebih dari 1.000 orang tewas ketika serangan udara dan penembakan Israel terus berlanjut di daerah kantong Palestina yang berpenduduk padat.
PBB mengatakan 11 stafnya tewas di Jalur Gaza sejak Sabtu, dan Masyarakat Palang Merah dan Bulan Sabit Merah mengatakan mereka kehilangan lima stafnya.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan pemukim bersenjata Israel telah menyerang kota Nablus, menewaskan sedikitnya empat warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki.
Israel telah mengerahkan pasukan, tank, dan kendaraan lapis baja lainnya di sekitar Jalur Gaza sebagai bagian dari apa yang disebut Perdana Menteri Netanyahu sebagai operasi pembalasan. “serangan yang kebiadabannya… belum pernah kita lihat sejak Holocaust”.
Presiden AS Joe Biden berjanji untuk mengirim lebih banyak amunisi dan peralatan militer ke sekutu dekatnya, yaitu Israel. Biden menyatakan rasa muaknya atas “kejahatan” Hamas yang membantai warga sipil dalam serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Namun Biden juga untuk pertama kalinya meminta Israel untuk menahan diri dalam menanggapi serangan Hamas dan meminta Israel untuk mematuhi aturan perang.
Biden mengatakan dia memberi tahu Perdana Menteri Netanyahu: “sangat penting bagi Israel, dengan segala kemarahan dan frustrasinya. mereka beroperasi berdasarkan aturan perang”.
